03 May, 2012

Insomnia..?

INSOMNIA..?


Berikut beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk mengurangi serangan insomnia.
  1. Berolah raga teratur. Beberapa penelitian menyebutkan berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.
  2. Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur. Makanan yang terlalu banyak akan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman, sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan anda sering ke belakang untuk buang air kecil. Sudah tentu kedua keadaan ini akan menganggu kenyenyakan tidur anda.
  3. Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan suhu ruangan tidur anda. Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.
  4. Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat anda terjaga seperti teh, kopi. alkohol dan rokok. Minuman ini akan menyebabkan anda terjaga yang tentu saja tidak anda perlukan bila anda ingin tidur.
  5. Makananlah makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur, bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat.
  6. Mandilah dengan air hangat 30 menit atau sejam sebelum tidur. Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.
  7. Hentikan menonton TV, membaca buku, setidaknya sejam sebelum tidur.
  8. Gunakanlah tempat tidur anda khusus untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. Saat anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur.
  9. Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin. Mendengarkan musik, melatih pernafasan, meditasi dan lain lain akan membantu memperlambat proses yang terjadi dalam tubuh sehingga tubuh anda menjadi lebih santai. Keadaan ini akan mempemudah anda untuk tidur.
  10. Jernihkan pikiran anda. Enyahkan segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran anda. Salah satu cara untuk ini adalah menuliskan semua pikiran anda lewat media blog.
  11. Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur anda selanjutnya.
Demikianlah tips mengurangi masalah tidur anda. Selalulah ingat bahwa tidur merupakan kebutuhan pokok tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki fungsi organ yang terganggu. Insomnia bukan merupakan penyakit bawaan dan dengan demikian tentu akan mudah disembuhkan.

24 April, 2012

Metodologi TP

Pemilihan Metodologi Transfer Pricing secara hierarki sesuai ketentuan terkini :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-43 /PJ/2010

Metode perbandingan harga antara pihak yang independen comparable uncontrolled price (CUP) adalah metode Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan membandingkan harga dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dengan harga dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam kondisi atau keadaan yang sebanding .


Pasal 4
(1) Dalam melakukan Analisis Kesebandingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. transaksi yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang
mempunyai Hubungan Istimewa dianggap sebanding dengan
transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai
Hubungan Istimewa dalam hal :
1) tidak terdapat perbedaan kondisi yang material atau signifikan
yang dapat mempengaruhi harga atau laba dari transaksi yang
diperbandingkan ; atau
2) terdapat perbedaan kondisi, namun dapat dilakukan penyesuaian
untuk menghilangkan pengaruh yang material atau signifikan dari
perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba ;

b. dalam hal tersedia Data Pembanding Internal dan Data Pembanding
Eksternal dengan tingkat kesebandingan yang sama, maka Wajib
Pajak wajib menggunakan Data Pembanding Internal untuk
penentuan Harga Wajar atau Laba Wajar .

(2) Wajib Pajak wajib mendokumentasikan langkah-langkah, kajian, dan
hasil kajian dalam melakukan Analisis Kesebandingan dan penentuan
pembanding, penggunaan Data Pembanding Internal dan/atau Data
Pembanding Eksternal serta menyimpan buku, dasar catatan, atau
dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

Pasal 11
(4) Kondisi yang tepat dalam menerapkan metode perbandingan harga
antar pihak yang independen (comparable uncontrolled price/CUP)
adalah:
a. barang atau jasa yang ditransaksikan memiliki karakteristik yang
identik dalam kondisi yang sebanding ; atau
b. kondisi transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang
mempunyai Hubungan Istimewa dengan pihak-pihak yang tidak
memiliki Hubungan Istimewa identik atau memiliki tingkat
kesebandingan yang tinggi atau dapat dilakukan penyesuaian yang
akurat untuk menghilangkan pengaruh dari perbedaan kondisi yang
timbul .

15 August, 2011

PASSPORT



Pasport - Jawapos 8 Agustus 2011

Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa
orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya
sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah
naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah
pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah
pelancong lokal.

Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas berupa PR
dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan memberi
tugas mengurus pasport. Setiap mahasiswa harus memiliki "surat ijin
memasuki dunia global.". Tanpa pasport manusia akan kesepian, cupet,
terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril. Dua minggu
kemudian, mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya pasport.

Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini? Saya katakan,
pergilah keluar negeri yang tak berbahasa Melayu. Tidak boleh ke Malaysia,
Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. Pergilah sejauh yang mampu
dan bisa dijangkau.
"Uang untuk beli tiketnya bagaimana, pak?"
Saya katakan saya tidak tahu. *Dalam hidup ini, setahu saya hanya orang
bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai misi
kehidupan dan tujuannya dari uang. *Dan begitu seorang pemula bertanya
uangnya dari mana, maka ia akan terbelenggu oleh constraint. Dan hampir
pasti jawabannya hanyalah tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak mungkin.

Pertanyaan seperti itu tak hanya ada di kepala mahasiswa, melainkan juga
para dosen steril yang kurang jalan-jalan. Bagi mereka yang tak pernah
melihat dunia, luar negeri terasa jauh, mahal, mewah, menembus batas
kewajaran dan buang-buang uang. Maka tak heran banyak dosen yang takut
sekolah ke luar negeri sehingga memilih kuliah di almamaternya sendiri.
Padahal dunia yang terbuka bisa membukakan sejuta kesempatan untuk maju.
Anda bisa mendapatkan sesuatu yang yang terbayangkan, pengetahuan,
teknologi, kedewasaan, dan wisdom.

Namun beruntunglah, pertanyaan seperti itu tak pernah ada di kepala para
pelancong, dan diantaranya adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok
backpackers. Mereka adalah pemburu tiket dan penginapan super murah,
menggendong ransel butut dan bersandal jepit, yang kalau kehabisan uang
bekerja di warung sebagai pencuci piring. Perilaku melancong mereka
sebenarnya tak ada bedanya dengan remaja-remaja Minang, Banjar, atau Bugis,
yang merantau ke Pulau Jawa berbekal seadanya.Ini berarti tak banyak orang
yang paham bahwa bepergian keluar negeri sudah tak semenyeramkan, sejauh,
bahkan semewah di masa lalu.

Seorang mahasiswa asal daerah yang saya dorong pergi jauh, sekarang malah
rajin bepergian. Ia bergabung ke dalam kelompok PKI (Pedagang Kaki Lima
Internasional) yang tugasnya memetakan pameran-pameran besar yang
dikoordinasi pemerintah. Disana mereka membuka lapak, mengambil resiko,
menjajakan aneka barang kerajinan, dan pulangnya mereka jalan-jalan, ikut
kursus, dan membawa dolar. Saat diwisuda, ia menghampiri saya dengan
menunjukkan pasportnya yang tertera stempel imigrasi dari 35 negara. Selain
kaya teori, matanya tajam mengendus peluang dan rasa percaya tinggi. Saat
teman-temannya yang lulus cum-laude masih mencari kerja, ia sudah menjadi
eksekutif di sebuah perusahaan besar di luar negeri.
*

The Next Convergence*
Dalam bukunya yang berjudul The Next Convergence, penerima hadiah Nobel
ekonomi Michael Spence mengatakan, dunia tengah memasuki Abad Ke tiga dari
Revolusi Industri. dan sejak tahun 1950, rata-rata pendapatan penduduk
dunia telah meningkat dua puluh kali lipat. Maka kendati penduduk miskin
masih banyak, adalah hal yang biasa kalau kita menemukan perempuan
miskin-lulusan SD dari sebuah dusun di Madura bolak-balik Surabaya-Hongkong.

Tetapi kita juga biasa menemukan mahasiswa yang hanya sibuk demo dan tak
pernah keluar negeri sekalipun. Jangankan ke luar negeri, tahu harga tiket
pesawat saja tidak, apalagi memiliki pasport.Maka bagi saya, penting bagi
para pendidik untuk membawa anak-anak didiknya melihat dunia. Berbekal lima
ratus ribu rupiah, anak-anak SD dari Pontianak dapat diajak menumpang bis
melewati perbatasan Entekong memasuki Kuching. Dalam jarak tempuh sembilan
jam mereka sudah mendapatkan pelajaran PPKN yang sangat penting, yaitu
pupusnya kebangsaan karena kita kurang urus daerah perbatasan. Rumah-rumah
kumuh, jalan berlubang, pedagang kecil yang tak diurus Pemda, dan
infrastruktur yang buruk ada di bagian sini. Sedangkan hal sebaliknya ada
di sisi seberang. Anak-anak yang melihat dunia akan terbuka matanya dan
memakai nuraninya saat memimpin bangsa di masa depan. Di universitas
Indonesia, setiap mahasiswa saya diwajibkan memiliki pasport dan melihat
minimal satu negara.

Dulu saya sendiri yang menjadi gembala sekaligus guide nya. Kami menembus
Chiangmay dan menyaksikan penduduk miskin di Thailand dan Vietnam bertarung
melawan arus globalisasi. Namun belakangan saya berubah pikiran, kalau
diantar oleh dosennya, kapan memiliki keberanian dan inisiatif? Maka
perjalanan penuh pertanyaan pun mereka jalani. Saat anak-anak Indonesia
ketakutan tak bisa berbahasa Inggris, anak-anak Korea dan Jepang yang huruf
tulisannya jauh lebih rumit dan pronounciation-nya sulit dimengerti
menjelajahi dunia tanpa rasa takut. Uniknya, anak-anak didik saya yang sudah
punya pasport itu 99% akhirnya dapat pergi keluar negeri. Sekali lagi,
jangan tanya darimana uangnya. Mereka memutar otak untuk mendapatkan tiket,
menabung, mencari losmen-losmen murah, menghubungi sponsor dan mengedarkan
kotak sumbangan. Tentu saja, kalau kurang sedikit ya ditomboki dosennya
sendiri.

Namun harap dimaklumi, anak-anak didik saya yang wajahnya ndeso sekalipun
kini dipasportnya tertera satu dua cap imigrasi luar negeri. Apakah mereka
anak-anak orang kaya yang orangtuanya mampu membelikan mereka tiket? Tentu
tidak. Di UI, sebagian mahasiswa kami adalah anak PNS, bahkan tidak jarang
mereka anak petani dan nelayan. Tetapi mereka tak mau kalah dengan TKW yang
meski tak sepandai mereka, kini sudah pandai berbahasa asing.
Anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri ternyata memiliki
daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri mereka bangkit.
Sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita,
gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.

Saya pikir ada baiknya para guru mulai membiasakan anak didiknya memiliki
pasport. Pasport adalah tiket untuk melihat dunia, dan berawal dari pasport
pulalah seorang santri dari Jawa Timur menjadi pengusaha di luar negeri. Di
Italy saya bertemu Dewi Francesca, perempuan asal Bali yang memiliki kafe
yang indah di Rocca di Papa. Dan karena pasport pulalah, Yohannes Surya
mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Ayo, jangan kalah dengan Gayus
Tambunan atau Nazaruddin yang baru punya pasport dari uang negara.

*Rhenald Kasali
Guru Besar Universitas Indonesia *

*RAIHLAH ILMU, DAN UNTUK MERAIH ILMU, BELAJARLAH UNTUK TENANG, DAN SABAR. *

*(KHALIFAH UMAR R.A.)*

28 July, 2011

Annapurna Circuit Trekking


Tiga Minggu menuju atap Dunia

Bersama teman sejawat, teman backpacker.com., Thoni (RIP), mencoba bertualang di Nepal dengan menelusuri Kathmandu (thamel distric), Jomsom, Pokhara dan kota kelahiran Sang Budha, Lumbini di distrik Kapilavastu.


sambil aklamatisasi berfoto dulu
sertifikat as a proof
USD 1100 for the amazing journey






malaai naksamaa dekhunus?

03 March, 2011

Transfer Pricing Documentation

European (EU) Transfer Pricing Joint mensyaratkan isi dari TP Documentation paling sedikit memuat :

1. Dokumentasi Induk

a. Penjelasan umum mengenai kegiatan usaha dan strategi usaha, termasuk didalamnya jika ada perubahan strategi usaha dan perubahan tersebut dibanding dengan tahun sebelumnya.

b. Penjelasan umum mengenai perusahaan multinasional yang tergabung dalam satu grup, bagan organisasi dan jumlah persentase kepemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak.

c. Identifikasi umum atas perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang melakukan transaksi dalam wilayah EU

d. Penjelasan umum atas transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa atas transaksi yang dilakukannya di wilayah EU. Adapun penjelasan umum tersebut harus memuat :

- Arus transaksi (aktiva berwujud dan tidak berwujud, jasa serta keuangan)

- Arus dokumen

- Nilai transaksi

e. Penjelasan umum atas fungsi pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan, resiko yang dihadapi serta jika terdapat perubahan fungsi pekerjaan atau resiko yang dihadapi harus dijelaskan dan diperbandingkan dengan tahun sebelumnya. Misalnya jika perubahan fungsi dari perusahaan yang bersifat fully pledged distributor menjadi perusahaan yang hanya melakukan fungsi sebagai komisioner.

f. Kepemilikan atas aktiva tidak berwujud (seperti paten, merk dagang, label produk, know how) dan royalti yang dibayar maupun diterima.

g. Kebijakan sistem TP

h. Jika ada APA

2. Dokumentasi Spesifik

a. Penjelasan mendalam atas kegiatan strategi usaha, termasuk jika ada perubahan atas kegiatan dan strategi usaha harus diungkapkan dan perubahan tersebut harus dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

b. Informasi yang berupa penjelasan spesifik atas transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa yang terjadi di negara tempat perusahaan affiliasi tersebut beroperasi yaitu :

- Arus transaksi (aktiva berwujud dan tidak berwujud, jasa serta bunga)

- Arus dokumen

- Jumlah dan nilai transaksi

c. Analisis kesebandingan

- Karakteristik dari aktiva dan jasa

- Analisis fungsional (kinerja, aktiva yang digunakan dan resiko yang diasumsikan)

- Jangka waktu kontrak perjanjian

- Keadaan ekonomi

- Strategi usaha yang spesifik

d. Metode TP yang dipilih, disebutkan alasan dan bagaimana penerapannya

e. Informasi yang relevan baik dari pihak internal maupun eksternal

f. Penjelasan atas aplikasi dari kebijakan TP dari grup perusahaan

g. Penerapan penghitungan kewajaran harga


12 October, 2010

Puruk Cahu


Perjalanan melewati beda waktu

 

Murung Raya, merupakan kabupaten bentukan baru dari pemekaran kabupaten Barito Utara. Dengan luas yang mencapai dua kali Kota Depok, kabupaten yang memiliki pusat pemerintahan di Puruk Cahu ini mengandalkan PAD-nya dari sektor perkebunan dan pertambangan. Berkaitan dengan sumber alam berupa kayu log atau olahan bukan lagi menjadi andalan salah satu kabupaten di propinsi Kalimantan Tengah ini. Hal  ini terlihat dari gundulnya hutan alam dan telah berganti menjadi perkebunan rakyat berupa karet atau kelapa sawit, meskipun pemerintah telah menetapkan sejumlah hutan lindung si sekitar hulu sungai Barito yang juga termasuk dari wilayah kabupaten Murung Raya.

Buruknya kondisi jalan ditambah lagi dengan panjangnya waktu tempuh dari bandara terdekat yakni  dari kota Banjarmasin memakan waktu lebih dari 15 Jam sedangkan dari kota Balikpapan harus menggunakan pesawat twin otter CN 212 terlebih dahulu sebelum dilanjutkan dengan menggunakan four wheel drive 4x4, sekitar 1 jam dari bandara perintis milik PT. Indo Muro Kencana, Mt. Muro..

Sekali lagi, Charity Run RTC 2025

Merajut asa, Merengkuh Semangat baru  RTC 2025 kategori full course Kegiatan menulis itu kadang kala butuh mood , ini yang terjadi pada ku, ...