Mesastila Peak Challenge (MPC 100)
7-8 Oktober 2017 
Berjumpa
 sesorang Suparmin atau di dunia maya dikenal sebagai Ilham Sang 
Petualang, endorser produk lokal, Eagle, memang merupakan SESUATU. 
prinsipnya yang terkenal "ora iso mlayu ya mlaku, sing penting ojo DNF".
 selama ini memang terbukti, dari race-race yang beliau ikuti belum ada 
yang do not finish alias DNF, meskipun itu di event RINJANI 100 km. Hal 
ini mejadi motimasiku menyelsaikan  misi remedial di event MPC atau 
Mesastila Peak Challenge 100 km di Sabtu Shubuh 7 Oktober 2017. Di rute 
yang sama merupakan tempat dimana menjadi event trailrunning pertama ku 
pada tahun 2014. Meskipun saat itu mengikuti  rute yang harus ditempuh 
"hanya" sejauh 65 km, ternyata tidak mampu menyelesaikannya alias dnf. 
Pada rute yang sama juga ditambah dengan gunung Merapi, sehingga genap 
berjarak 100 km, pada tahun 2016 kembali menderita kegagalan akibat 
banyak faktor, yang terbesar adalah faktor mental.
Namun
 demikian, tidak menyurutkan langkahku untuk mencoba kembali MPC 100 km 
tahun ini. Persiapan tidak hanya phisik tapi yang paling utama adalah 
faktor mental, bagaimana mengalahkan diri sendiri. Latihan mental salah 
satunya adalah dengan membaca buku yang ditulis oleh Reinhald Kasali 
dengan mottonya "How to driven yourself", cara lainnya yakni touring 
bike  Denpasar-Jember PP dengan solo driving. hasilnya terbukti dimana 
godaan yang terus berhembus ditelinga selepas WS Selo menuju Gn Merbabu,
 dapat ditepis sehingga dapat mencapai garis finish dengan waktu tempuh 
34 jam 41 menit.
Akibat
 waktu tempuh yang melebihi target, sepertinya tidak memungkinkan untuk 
mencapai bandara Adi Sucipto mengejar pesawat terakhir untuk tujuan 
Denpasar, untuk itu terima kasih yang tak terhingga kepada mas Jamal 
sekeluarga yang telah mengijinkan aku kembali bermalam  di rumahnya yang
 nyaman tak jauh dari pasar Grabag. Di rumah itu juga aku dan mas Amin 
beristirahat sebelum start. 
Senin
 pagi sebelum take off ke Denpasar, dengan ditemani mas Jamal, kami 
mengunjungi pemandian air panas peninggalan kerjaan Mataram Kuno "Candi 
Umbul". Sungguh segar rasanya berendam di pemandian tersebut  1 jam 
lebih lamanya. Sayangnya artefak dan candi sudah tidak lengkap lagi, 
banyak tangan jahil yang tak suka dengan keberadaannya. 
![]()  | 
| Pemandian Air panas "Candi Umbul" | 







