18 January, 2019

Napak Tilas para Sunan di Moeria

Muria Trail Run Edisi Perdana

Distance 50k
Elevation Gain 5.000 m
Date 12-13 Januari 2019
Peserta 65 orang

siap2 start pukul 24.00
Perjalanan dimulai dari Depok, sabtu dinihari dengan ditemani dua orang sahabat yang menjadi supir secara bergantian, Ipink dan Hendrik. Penumpang lainnya ibuku tercinta dan seorang ibu yang meski sudah hampir sepuh namun semangat jalan-jalan dan silaturahminya mirip dengan ibuku. Kali ini sedikit berbeda dengan event lainnya, yakni menggunakan mobil isuzu yang berarti harus menempuh perjalanan darat sekitar 9 jam (biasanya menggunakan airplane untuk menuju start line). Maklum penumpang yang ingin ikut serta ada 4 orang, demi efesiensi.

kuberdiri dihembus kabut pagi
Mumpung di kota Kudus, kami menyempatkan mampir sekaligus ziarah ke Mesjid Kudus yang memiliki bangungan menara yang terkenal dengan Menara Kudus. Masjid menara kudus didirikan oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriyah. Konon bangunan ini menggunakan bahan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid Menara Kudus terletak di di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.


jalur Naga yang fonumenal
Seperti yang dijanjikan pantia pelaksana "Moeria Super Ultra Trail Run", para peserta akan melalui berbagai variasi jalurpendakian ke jalur perkebunan kopi, jalur setapak,  dari air terjun ke air terjun dan beberapa taman wisata alam. Para pelari juga akan dapat menyaksikan pekerja perkebunan kopi yang sedang melakukan kegiatan tersebut. Juga akan melihat aktivitas para peziarah makam sunan Muria. Kompleks rute yang seru  dan memberikan petualangan yang berbeda.

tanjakan menuju Natas Angin jalur Naga
Tepat pukul 24.00 flag off dimulai dari Wana Wisata Kajar, headlamp pun dipakai, rute pertama adalah melawati jalan raya menuju makam Sunan Muria dengan melewati anak tangga yang lumayan melelahkan sekitar 35 menit sebelum trek tanah yang licin menurun menuju lembah. Saat menurun inilah headlamp-ku mulai meredup, padahal batere baru loh dan sepertinya sudah harus pensiun, Kondisi ini membuatku tidak bisa berlari cepat, malah harus mencari teman pelari lain yang memiliki sinar lampu yang terang, terima kasih pada mbak Santih Gunawan.  Titik destinasi berikutnya adalah air terjun Padas awu, air terjun Padas Larang, wana wisata ternadi, tebing watu payung, wana wisata Plawangan, desa wisata rahtawu, desa wisata tempur dan air terjun monthel. Yang paling berkesan adalah saat menginjakkan kaki di puncak gunung Muria 1.700 mdpl atau CP  KM 20 saat matahari terbit, duh indahnya sulit digambarkan dengan kata-kata. Hembusan angin yang perlahan bercampur kabut tipis terasa hangat menghujam kalbu.  

selamat pagi runners
Rute alias track berkontur tanah, batu krikil, coran semen dan sedikit aspal, harus aku lahap untuk menuju garis finish dengan batas cut off time jam 18.00 hari minggu sore. Dengan diselingi hujan deras saat mendaki bukit terakhir dari desa Colo, membuat jalur semakin licin saat didaki maupun saat menemui turunan, terlebih rute tahap akhir ini merupakan rute yang sama dengan peserta kategori lain (30k). Peserta 30k yang aku temui, sepertinya banyak yang pertama kali mengikuti lomba lari di alam bebas (trail running), sehingga masih terlihat kikuk saat mendaki di jalur yang cukup terjal, terutama para peserta wanita.  
indahnya Pegunungan Muria dari ketinggian
Tanpa mengeluarkan effort yang melelahkan, meski tubuh ini kadang meminta tidur saat di rute, garis finish di Wana Wisata Kajar berhasil dicapai pukul 16.23 WIB atau sekitar 16 Jam 23 Menit. Not too bad lah dengan ranking 19. Cerita punya cerita, ternyata banyak peserta di kilometer awal mengalami kesalahan jalur atau tersesat sehingga banyak juga yang Do Not Finish alias DNF, seperti yang terjadi pada teman eks sekantor di Bali, yang harus urunan mobil bak terbuka untuk di evakuasi dari Colo.
Selain dari tidak jelasnya marka, penyelenggaraan kegiatan yang memang baru pertama kali diadakan ini juga dicederai dengan tidak jelasnya timing sheet panitia atau tidak tercatatnya waktu para finisher terutama peserta yang di atas 5 besar. Alasannya data hilang karena basah akibat hujan deras. Mudah-mudahan tahun depan akan lebih baik lagi, Kegiatan Moeria Trail Running  sudah memiliki pemandangan yang indah sepanjang jalur dan tempat tempat yang memiliki nilai sejarah, dimana peserta dapat berlari sambil berwisata dan berziarah.       

sunrise di puncak Muria

si putih yang mengantarkan ku
16 Jam 23 menit


3 km menuju finish line



tangga menuju Makam Sunan Muria
Menara Kudus

No comments:

Filosofi Mangga di Jabar Ultra

 100 miles Road resmi pertamaku Jabar Ultra bukan jenis lomba yang bersifat charity seperti Run to Care maupun Nusantara Run, dan apabila di...