20 October, 2017

How to "MPC" yourself

Mesastila Peak Challenge (MPC 100)
7-8 Oktober 2017

Berjumpa sesorang Suparmin atau di dunia maya dikenal sebagai Ilham Sang Petualang, endorser produk lokal, Eagle, memang merupakan SESUATU. prinsipnya yang terkenal "ora iso mlayu ya mlaku, sing penting ojo DNF". selama ini memang terbukti, dari race-race yang beliau ikuti belum ada yang do not finish alias DNF, meskipun itu di event RINJANI 100 km. Hal ini mejadi motimasiku menyelsaikan  misi remedial di event MPC atau Mesastila Peak Challenge 100 km di Sabtu Shubuh 7 Oktober 2017. Di rute yang sama merupakan tempat dimana menjadi event trailrunning pertama ku pada tahun 2014. Meskipun saat itu mengikuti  rute yang harus ditempuh "hanya" sejauh 65 km, ternyata tidak mampu menyelesaikannya alias dnf. Pada rute yang sama juga ditambah dengan gunung Merapi, sehingga genap berjarak 100 km, pada tahun 2016 kembali menderita kegagalan akibat banyak faktor, yang terbesar adalah faktor mental.

Namun demikian, tidak menyurutkan langkahku untuk mencoba kembali MPC 100 km tahun ini. Persiapan tidak hanya phisik tapi yang paling utama adalah faktor mental, bagaimana mengalahkan diri sendiri. Latihan mental salah satunya adalah dengan membaca buku yang ditulis oleh Reinhald Kasali dengan mottonya "How to driven yourself", cara lainnya yakni touring bike  Denpasar-Jember PP dengan solo driving. hasilnya terbukti dimana godaan yang terus berhembus ditelinga selepas WS Selo menuju Gn Merbabu, dapat ditepis sehingga dapat mencapai garis finish dengan waktu tempuh 34 jam 41 menit.

Akibat waktu tempuh yang melebihi target, sepertinya tidak memungkinkan untuk mencapai bandara Adi Sucipto mengejar pesawat terakhir untuk tujuan Denpasar, untuk itu terima kasih yang tak terhingga kepada mas Jamal sekeluarga yang telah mengijinkan aku kembali bermalam  di rumahnya yang nyaman tak jauh dari pasar Grabag. Di rumah itu juga aku dan mas Amin beristirahat sebelum start. 

Senin pagi sebelum take off ke Denpasar, dengan ditemani mas Jamal, kami mengunjungi pemandian air panas peninggalan kerjaan Mataram Kuno "Candi Umbul". Sungguh segar rasanya berendam di pemandian tersebut  1 jam lebih lamanya. Sayangnya artefak dan candi sudah tidak lengkap lagi, banyak tangan jahil yang tak suka dengan keberadaannya. 








Pemandian Air panas "Candi Umbul"

Filosofi Mangga di Jabar Ultra

 100 miles Road resmi pertamaku Jabar Ultra bukan jenis lomba yang bersifat charity seperti Run to Care maupun Nusantara Run, dan apabila di...